Suaminya mengaku jatuh cinta pada wanita lain dan minta segera cerai.
Bagi seorang wanita setia, tentu saja ini seperti petir di siang
bolong. Namun betapa menyakitkan pun beritanya, tapi hidup harus tetap
berjalan.
Dari sinilah ia belajar. Dan ini juga yang membukakan pintu kehidupan yang mengagumkan belakangan. Sehingga secara jujur mengungkapkan kalau mantan suaminya yang di awal seperti mencampakkan hidupnya, ternyata seorang pembuka pintu kehidupan yang mengagumkan.
Ternyata, penderitaan dan cacian orang - di tangan manusia-manusia
sabar dan tabah - bisa menjadi bahan-bahan yang memproduksi kekaguman
orang kemudian. Persoalannya kemudian, di tengah-tengah sebagian
lebih wajah kehidupan yang serba instant, punyakah kita cukup banyak
kesabaran dan ketabahan?
0 komentar:
Posting Komentar